Selasa, 05 Februari 2013

KEHUMASAN, PRESS RELEASE


PRESS RELEASE SEMINAR:

Ikhtiar Indonesia Menjadi Pusat Pendidikan
dan Peradaban Dunia Islam
 

Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia (PKTTI-UI), bekerja sama dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kota Depok, menghadirkan Seminar Peringatan Tahun Baru 1432 H dengan tema “Ikhtiar Indonesia Menjadi Pusat Pendidikan dan Peradaban Dunia Islam” pada tanggal 6 Januari 2011, di Balai Sidang UI - Depok.

Seminar menghadirkan sejumlah narasumber, seperti: 1. Prof. Ahmad Suhelmi MA, Ph.D (Guru Besar Ilmu Politik UI bidang Pemikiran Politik Islam), 2. Dr (Hc). KH. Achmad Hasyim Muzadi (Wakil Rais Syuriah PBNU/Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars),  an 3. Prof. Dr. Abdul Aziz Fachrurrozy (Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN Syarif Hidayatullah). Sedangkan, yang menjadi moderator dalam acara ini adalah: Dr. H. Hanif Saha Ghafur, M.Si ( Wakil Sekretaris Jenderal PBNU/ Staf Khusus Menteri Pendidikan Nasional RI).

Acara ini juga dihadiri oleh berbagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam, khususnya 2 Ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul U’lama (NU) dan Muhammadiyyah. Bahkan, acara ini dihadiri pula oleh sivitas akademika UI, perwakilan sejumlah universitas, perwakilan sejumlah pengurus mesjid di Depok, dan warga masyarakat lainnya.

Menurut Prof. Abdul Aziz Fachrurrozy, yang juga seorang intelektual Muhammadiyyah, Indonesia telah memiliki modal awal untuk menjadi Pusat Pendidikan dan Peradaban Dunia Islam. “Sebagai salah satu indikator negara Indonesia potensial bisa jadi contoh peradaban dunia Islam; adalah mayoritas penduduknya yang muslim, dan sumber daya manusianya yang berkualitas”, Papar Beliau. Sehingga, masih menurut Abdul Aziz, “Ini menjadi tantangan kita semua untuk dapat mewujudkannya".

Sedangkan, KH. Achmad Hasyim Muzadi, Sekretaris Jendral ICIS,  menegaskan bahwa Pancasila telah mewadahi substansi Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil ‘Alamin, dan Presiden Soekarno sebagai Bapak Bangsa yang hebat dalam mencetuskan Pancasila. “Dalam Pancasila, substansial Islam telah masuk. Bung Karno telah merumuskan Pancasila begitu hebat dengan kalimat per kalimat," Papar Beliau. Namun, masih menurut KH. Hasyim Muzadi, “Bung Karno sebagai Presiden masih belum dapat melakukan internalisasi nilai-nilai yang ada secara maksimal”.

Lebih lanjut, beliau juga menyatakan: “Indonesia memang bukan negara Islam, tapi mampu melindungi seluruh agama yang dianut bangsa Indonesia”. Sehingga, Ummat Islam di Indonesia mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan dan mewujudkan Peradaban Islam yang Rahmatan lil A’lamin.

Sementara itu, Prof. Ahmad Suhelmi, Guru Besar Ilmu Politik UI, menjelaskan bahwa Peradaban Barat yang mulai mengalami kemajuan pada masa Renaissance, ternyata banyak diilhami dan terinspirasi dari Peradaban Islam. “Peradaban barat sebenarnya bukan lahir dengan sendirinya, tetapi adanya pengaruh dari dunia Islam. Bahkan, karya-karya besar Leonardo da Vinci banyak diilhami oleh intelektual Islam, yaitu Ibnu Sina”, Papar Beliau. Sehingga, masih menurut A. Suhelmi, "Kontribusi Islam sangat besar dalam peradaban Barat". Selain itu, Prof. Ahmad Suhelmi juga menyatakan: “Peradaban yang kuat terjadi karena adanya respon terhadap tantangan alam yang ada. Inilah sebabnya, negara dengan empat iklim masyarakatnya cenderung lebih aktif”. Sehingga, jika Ummat Islam ingin mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Peradaban dan Pendidikan dunia Islam, maka diperlukan adanya tantangan bersama yang dapat memicu semangat Ummat Islam di Indonesia.

Dalam sambutannya selaku ketua panitia, Muhammad Ibrahim hamdani, yang juga aktivis PMII Cabang UI Depok, juga menyatakan bahwa acara seminar ini bertujuan untuk “Mewujudkan Indonesia yang aman, adil, makmur, dan sejahtera, dalam ruang lingkup Ukhuwwah Islamiyyah (Kerukunan Intern Umat Beragama), Ukhuwwah Wathoniyyah (Kerukunan Antar Umat Beragama Sebangsa dan Se-Tanah Air), dan Ukhuwwah Basyariyyah (Kerukunan antar sesama Manusia se-Dunia)”. Sehingga, masih menurut Ibrahim, “Spirit Hijrah dapat tertanam dalam hati sanubari kita semua, guna mewujudkan Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghafuur (Negeri yang Baik dan mendapat rahmat Allah SWT)”. Sementara Woro Rachmat Hidayat, sekretaris panitia mengungkapkan “Seminar ini termasuk menggugah semangat membangun Islam yang rahmatan lil alamin di UI, jadi saya pribadi antusias untuk menghadirkan seminar seperti ini di lain waktu” tutur Woro.
Title: KEHUMASAN, PRESS RELEASE; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar