SERBA TUJUH__
Indonesia memang dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki beragam budaya, kultur, agama, dan sebagainya. Tak heran jika antara satu daerah dan daerah yang lain memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri. Karena itulah yang merupakan ciri khas dari Negara Indonesia.
Salah satu kebudayaan yang beraneka ragam yaitu “Permainan
Tradisional” milik masyarakat Indonesia yang diciptakan bukan hanya sekedar
hiburan namun memiliki maksud yang lebih luas tentang itu, misalnya mengajarkan
solidaritas, kekompakan, gotong royong, dan terpenting yaitu saling
menghormatii serta menjaga silaturahmi antara masyarakat setempat.
Berikut ini adalah 7 Permainan Tradisional Indonesia yang
wajib di budidayakan :
·
Bekel
Permainan khas negeri Pasundan yang biasanya sering dimainkan oleh
anak-anak wanita untuk menguji kecerdasan serta keterampilan tangan mereka.
Permainan yang dimainkan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan satu bola
karet dan bekel terbuat dari kewuk (cangkang
kerang laut) yang berjumlah 10 biji.
Dengan aturan yang telah disepakati bersama dimulai dari hompimpah atau
suit untuk menetukan pemain yang akan memulai permainan. Permainan dimulai ketika bola dipantulkan oleh pemain
yang akan memungut satu persatu kewuk yang bertebaran di bawah yang disebut mi hiji, mi dua sampai mi sepuluh
dan di salah satu level pemain harus membolak-balikkan biji bekel. Pemain akan
digantikan apabila jari tangan menyentuh kewuk atau bekel lain disaat memungut
satu-satu, dua-dua atau tiga-tiga bekel.
Permainan ini secara sadar atau tidak sekaligus melatih kecepatan,
ketepatan, ketelitian dan mengasah otak para pemainnya.
·
Sondah
Permainan yang dimainkan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan
gambar petak sebagai loncatan di atas tanah dan pecahan genting kecil hanya seukuran
kurang lebih 3x3 cm yang digunakan sebagai lemparan, dengan berbagai tekhnik
loncatan. Dimulai dengan melemparkan batu atau pecahan genting pada kotak
pertama, kemudian melewati kotak-kotak kosong sampai kembali pada kotak berisi
genting tadi. Dilanjutkan dengan melewati kotak-kotak tersebut dengan kepala
tengadah atau tak melihat. Diakhiri dengan menjatuhkan genting atau batu dengan
membelakangi bidang atau tanpa melihat. Jika genting atau batu itu tidak keluar
dari kotak maka kotak itu menjadi miliknya dan ditandai sehingga
pemain lain tidak boleh menginjak kotak tersebut.
Permainan ini dapat juga dimainkan secara berkelompok atau perorangan
siapa yang lebih cepat melempar potongan genteng ke kotak terjauh, maka dia
adalah pemenangnya. Permainan ini mengajarkan kepada anak-anak mengenai kerja
sama tim, kekompakan dan semangat kerja keras.
·
Galah
Permainan yang dimainkan 6 orang atau lebih secara kelompok
(masing-masing kelompok minimal 3 orang) yang terdiri dua grup. Permainan ini
membutuhkan membutuhkan lapangan sebagai tempat bermain. Inti permainannya
adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis atau wilayah ke
baris atau wilayah terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh
anggota grup wajib secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area
lapangan yang telah ditentukan.
Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi
dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horizontal dan garis batas vertikal.
Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal,
maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan yang berusaha untuk melewati
garis batas sebagai garis bebas. Permainan ini membutuhkan kegesitan dan
strategi untuk mengecoh.
·
Encrak
Permainan yang dimainkan oleh dua orang atau lebih secara perseorangan
atau beregu yang menggunakan biji buah-buahan atau batu kecil, dengan satu kojo
(nama lain jagoan). Setiap pemain akan duduk berhadap-hadapan dengan lawan
mainnya di depan kojo dan berkompetisi untuk mendapatkan batu
sebanyak-banyaknya.
·
Rerebonan
Permainan yang sering disebut juga dengan benteng-bentengan dimainkan 4
orang atau lebih secara kelompok (masing-masing kelompok minimal 2 orang),
permainan ini membutuhkan lapangan sebagai tempat permainan dan tempat yang
dijadikan istana biasanya pohon atau tiang.
Tujuan dari permainan ini yaitu untuk menyentuh istana lawan lalu
meneriakkan kata “Benteng”. Dalam permainan ini dikenal penawan dan tertawan,
permainan akan dimenangkan bila lawan menyentuh istana dan dapat juga diraih
dengan menyentuh tubuh dari lawannya. Pada saat ini terjadi si anak akan
tertangkap. Dalam permainan ini setiap anak memiliki peranan sebagai
mata-maata, pengganggu atau penangkap istana. Permainan ini membutuhkan
kecepatan berlari, kelincahan dan strategi yang baik.
·
Engrang
atau Jajangkungan
Permainan
yang membutuhkan keterampilan, keseimbangan dan keberanian untuk berjalan
menggunakan bambu yang panjangnya satu setengah sampai tiga meter atau tergantung
dari kebutuhan, dan dibagian bawah kurang lebih 30-60cm dari dasar dibuat tempat
pijakan kaki. Permainan ini sering dimainkan dengan berkelompok, adu kecepatan,
dan dipadukan dengan permainan bola.
Itulah beberapa permainan tradisional masyarakat Indonesia
yang wajib di jaga dan dilestarikan. Kebudayaan bangsa menunjukkan jati diri
dan identitas bangsa yang telah diwariskan oleh leluhur selama beratus-ratus
tahun. Maka jagalah kebudayaan itu agar genrasi selanjutnya juga bisa merasakan
kebudayaan itu … ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar