SERBA TUJUH ...
Tak semudah membalikkan telapak tangan. Begitu kira-kira ungkapan yang cocok ketika berbicara mengenai kepemimpinan. Tidak semua orang bisa memimpin. Dan tidak semua pemimpin adalah menjadi pemimpin yang baik. Untuk mendapat kedua aspek diatas, tak ada salahnya untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana untuk menjadi seorang pemimpin.
1.
Problem Solver
Seorang pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan tepat untuk
keluar dari permasalahan. Mulailah bertindak tegas, dan hapuslah plin-plan. Jangan
pula memupuk kebiasaan melarikan diri dari tanggung jawab. Jika diibaratkan
sebagai nahkoda, Anda memiliki kewajiban menggerakkan kapal kearah yang benar.
2.
Bersikap Positif
Setiap orang tidak luput dari kesalahan, bila hal ini menimpa anak buah
Anda, janganlah langsung mencecarnya dengan segudang cemoohan. Selidiki dulu
latar belakang permasalahan sehingga Anda bisa bersikap proporsional. Jika Anda
melakukan kesalahan, tidak perlu ragu mengakuinya dan meminta maaf kepada
orang-orang terkait, dan jangan lupa melakukan perbaikan atas kesalahan
tersebut.
3.
Komunikasi
Karyawan sebaik apapun akan kehilangan arah bila dibiarkan ‘jalan dalam
gelap’. Sebagai pemimpin, Anda perlu menerangkan sejelas mungkin tentang tujuan
bersama yang hendak dirauh dan strategi pencapaiaannya. Bekali pula anak buah
Anda dengan penilaian terhadap hasil kerjanya selama ini, sehingga mereka bisa
belajar cara melakukan tugas dengan benar. Pelihara komunikasi 2 arah dengan
bawahan dan mintalah feedback dari mereka setiap kali Anda meluncurkan
kebijakan baru.
4.
Menjadi Inspirasi
Seorang pemimpin harus bisa menerapkan standar dan jadi contoh bagi Anak
buahnya. Jadilah inspirasi bagi bawahan. Up date benak Anda dengan informasi
terkini, tidak pelit membagi pengalaman dan patuhi peraturan yang telah Anda
buat sendiri.
5.
Tumbukan Motivasi
Berikan penghargaan terhadap prestasi sekecil apapun yang dilakukan oleh
anak buah Anda. Bahkan karyawan yang paling telat sekalipun akan berusaha
memperbaiki diri apabila Anda memujinya ketika ia datang tepat waktu (apalagi
jika pujian itu diberikan tanpa terkesan menyindir). Secara berkala, ajukan
pula pertanyaan dan tantangan yang mampu merangsang kreativitas berpikir anak
buah. Misal, meminta ide mereka untuk proyek kecil.
6.
Hubungan Baik
Jalin hubungan professional dan interpersonal yang harmonis dengan anak
buah. Ingat, dibalik statusnya sebagai bawahan, karyawan memiliki pribadi yang
unik dan masalah tertentu. Luangkan waktu untuk mengenal karyawan secara
personal sehingga Anda melakukan coaching tepat sasaran.
7.
Turun Gunung
Anda tidak boleh merasa bebas dari kewajiban dan melakukan penekanan
kepada anak buah. Seorang pemimpin akan dihargai anak buahnya apabila ia
bersedia turun kelapangan dan tak asal main perintah. Semakin hebat lagi hormat
anak buah bila pekerjaan itu bisa diselesaikan dengan benar. Itu menunjukkan
kualitas Anda pada anak buah Anda.
Setelah membaca uraian singkat diatas, semoga Anda bisa
menjadi pemimpin yang baik dan di implementasikan dengan baik pula. Sukses gannn … ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar